Mengapa saya meminta mahasiswa membuat pertanyaan kritis?
Kritis berarti melihat dari sisi atau perspektif yang berbeda. Jika berada pada sisi yang sama, kita tentu saja tidak bisa melihat sesuatu yang berbeda. Jadi sangat penting berpikir dari sudut yang berbeda.
Dokter melarang merokok karena ingin mencegah kejadian penyakit kanker. Bagi pabrik rokok, larangan dokter itu berdampak pada pengurangan permintaan rokok dan karena itu mempengaruhi produkisi rokok. Berbeda dari sisi kedokteran, pertimbangan ekonomi mendukung industri rokok karena dengan demikian lapangan kerja tersedia dan pertanian tembakau berkembang.
Jadi jika memberikan reaksi tidak setuju, saudara sebenarnya menyuarakan perspektif yang berbeda, yang memperkaya sudut pandang kita terhadap suatu itu. Tidak hanya itu, jika suadara setuju pun terhadap suatu pendapat, saudara jangan-jangan memiliki alasan yang berbeda dari penulis.
Demikian juga alasan mengapa saya meminta mahasiswa mengomentari paper kesayangan mereka. Komentar itu sama dengan memberikan reaksi saudara tentang apakah sauadara setuju atau tidak dengan pendapat yang diungkapkan dalam tulisan itu. Saudara bisa setuju dengan memberikan bukti lain atau konteks yang lain. Saudara bisa juga tidak setuju karena ada perspektif lain. Perbedaan perspektif dalam melihat satu hal itu tetap bisa menjadi daya tarik mengapa kita menyukai sesuatu. Kita seolah sedang mengoleksi macam-macam perspektif terkait sebuah isu.
Holly, M. L. (1989). Reflective writing and the spirit of inquiry. Cambridge Journal of Education, 19(1), 71-80.
No comments:
Post a Comment